bangka island

bangka island
parai

Selasa, 05 November 2013

PROPOSAL SKRIPSI



JUDUL           :  FLOOD STATUS DETECTOR Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535
NAMA            :  SAMIL
NPM               :  26111567
JURUSAN      :  SISTEM KOMPUTER
1.             Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu alat yang dapat mendeteksi ketinggian air pada tahapan-tahapan tertentu dalam bentuk alat FLOOD STATUS DETECTOR Berbasis Mikrokontroler ATM3ga8535. Alat ini terdiri dari 4 buah sensor air, dimana setiap sensor tersebut dapat mendetksi ketinggian yang menghasilkan output berdasarkan cara kerjanya masing-masing. Data yang diterima oleh sensor air tersebut akan dikirimkan ke Mikrokontroler. Mikrokontroler inilah yang akan memproses data-data tadi sehingga menghasilkan output. Output yang di hasilkan akan di tampilkan pada LCD, nyala LED dan Bunyi Buzer. Berdasarkan pengujian alat yang di lakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran terhadap ketinggian air masih kurang akurat sehingga data yang didapat masih kurang jelas, hal ini dikarenakan hanya ada empat sensor air yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian tertentu.
2.             Latar Belakang
Perubahan teknologi sekarang ini berkembang begitu pesat, sehingga dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang inovatif dengan menggunakan peralatan yang ada untuk sebuah aplikasi tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan bidang elektronika, Di jaman era globalisasi ini, banyak sekali kebutuhan manusia di bidang peralatan elektronika. Salah satu contohnya yaitu alat untuk mendeteksi ketinggian air. Disinilah  penulis mendapatkan ide untuk merancang sebuah alat yakni “FLOOD STATUS DETECTOR Berbasis Mikrokontroler ATMega8535”, dimana alat ini berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air sampai pada batas maksimumnya.
3.             Ruang Lingkup dan Batasan  Masalah
Pada penulisan makalah ini, penulis akan membahas tentang FLOOD STATUS DETECTOR Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535. Dimana alat ini bekerja jika terjadi kenaikan tinggi air yang melebihi batas yang telah ditentukan, secara otomatis led akan menyala sesuai dengan kondisi sensor yang mendeteksi kenaikan tinggi air tersebut, namun apabila sensor terakhir mendeteksi kenaikan tinggi air, maka buzzer akan berbunyi sebagai bentuk peringatan. Kemudian informasi-informasi tersebut akan ditampilkan ke LCD sesuai dengan program yang telah di masukan ke Mikrokontroller ATMega8535.
4.             Tujuan Penelitian
Penulisan  makalah ini bertujuan agar penulis dapat memahami bagimana suatu perangkat elektronika dapat  bekerja dengan baik .Adapun maksud dan tujuan meneliti rangkaian elektronika ini yaitu agar alat yang dibuat bisa bekerja sesuai dengan fungsinya, dan bagaimana proses penganalisaan  dari alat yang dibuat, serta apakah alat yang telah di buat ini sudah layak digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau belum . Disinilah penulis mengambil contoh untuk alat pendeteksi suhu ruangan.

5.             Tinjauan Pustaka     
Tinjauan pustaka pada penelitian mengambil referensi dari buku-buku, mencari referensi lain yang dianggap bisa dijadikan acuan penelitian ini seperti situs – situs di internet

6.                  Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 metode, diantaranya:
a.      Studi Pustaka
Yaitu mengumpulkan data yang berasal dari berbagai sumber seperti buku dan internet dimana isi dari sumber-sumber tersebut dijadikan referensi dan acuan dalam penulisan makalah ini.
b.      Studi Lapangan
Melakukan pembuatan simulasi alat, percobaan-percobaan dan menganalisa beberapa alat yang digunakan seperti sensor, sistem elektronika, mekanika, dan pemrograman yang dibutuhkan
c.       Konsultasi
Dilakukan dengan melakukan pertanyaan kepada dosen pembimbing tentang komponen, makalah, dan program.

7.                  Hasil yang Diharapkan
Penulis mengharapkan alat FLOOD STATUS DETECTOR Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535 yang di buat ini dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya sehingga dapat membantu manusia untuk mengetahui ketinggian air beradasarkan sensor yang digunakan. Alat ini dapat di aplikasikan pada bendungan air, untuk mengontrol ketinggian air, sehingga kemungkinan meluapnya air di bendungan dapat teratasi, dan banjir dapat terhindari.

Daftar Pustaka
Anonim, Modul Panduan Elektronika Dasar 1, Laboratorium Elektronika dan Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2005.
Anonim, Modul Panduan Elektronika Dasar 2, Laboratorium Elektronika dan Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2005.

Minggu, 13 Oktober 2013

Pengertian Bahasa


APA BAHASA ITU ?

Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendapat saya tentang pengertian bahasa menurut beliau saya sangat setuju. Mengapa? Karena tanpa adanya bahasa tidak akan muncul suatu budaya yang beraneka ragam. Maka dari itu bahasa merupakan peran penting dalam bentuk ciri khas berbahasa di setiap daerah.
pendapat saya yang lain mengapa bahasa sebagai sarana berfikir adalah karena selain otak, bahasa juga berperan penting sebagai sarana berfikir. Kita harus berbahasa yang efektif terhadap seseorang yang kita temui. Misalnya berbahasa apabila kita bertemu orangtua, teman, guru disekolah, juga misalkan kita berpidato didepan banyak orang. Maka dari itu kita harus menggunakan bahasa yang efektif atau sesuai dengan keadaan seseorang yang kita temui.

Sumber :
http://cassieneni.blogspot.com/2013/03/definisi-bahasa-menurut-para-ahli_6972.html

Minggu, 29 September 2013

FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

FUNGSI BAHASA
Fungsi umum bahasa indonesia adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran, harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa.
Selain fungsi bahasa diatas, bahasa merupakan tanda yang jelas dari kepribadian manusia. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) mengemukakan bahwa fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi praktis :
Bahasa digunakan sebagai komunikasi dan interakis antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasio pemerintahan.
Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus :
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya. Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu. Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya. Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bias mengetahuik apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.
Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
RAGAM BAHASA
Sesuai dengan fungsi di atas, tidak mengherankan bila bahasa Indonesia memiliki berbagai ragam bahasa. Berdasarkan tempat atau daerahnya, bahasa Indonesia terdiri dari berbagai dialek, antara lain dialek Jakarta, Jawa, Medan, dan lain-lainnya; berdasarkan penuturnya didapati ragam bahasa golongan cendekiawan dan ragam bahasa golongan bukan cendekiawan; berdasarkan sarananya didapati ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis; berdasarkan bidang penggunaannya didapati ragam bahasa ilmu, ragam bahasa sastra, ragam surat kabar, ragam bahasa undang-undang, dan lain-lainnya dan berdasarkan suasana penggunaannya bahasa Indonesia dapat digolongkan menjadi dua ragam bahasa, yaitu ragam bahasa resmi dan ragam bahasa santai. 
Dari uraian di atas jelaslah bahwa penyebutan bahasa Indonesia ragam ilmu itu berdasarkan bidang penggunaan bahasa. Jika dilihat dari segi penuturnya, ragam bahasa ilmu termasuk ragam bahasa golongan cendekiawan; jika dilihat dari sarananya, ragam bahasa ilmu termasuk ragam bahasa lisan dan termasuk ragam bahasa tulis; jika dilihat dari suasana penggunaanya, jelas bahwa ragam bahasa ilmu termasuk ragam bahasa resmi; dan yang terakhir, bila dilihat dari segi daerah atau tempat penggunaannya, jelas bahwa ragam bahasa ilmu tidak termasuk dalam suatu dialek karena ragam bahasa ini digunakan oleh cerdik pandai dari seluruh pelosok tanah air. 
Dengan demikian, ragam bahasa ilmu dapat dijelaskan sebagai suatu ragam bahasa yang tidak termasuk suatu dialek, yang dalam suasana resmi, baik secara tertulis maupun lisan digunakan oleh para cendekiawan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuannya.

Macam dan jenis ragam bahasa:
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya bahasa binyamin s, dsb.
3. Ragam bahasa pada sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura, medan, sunda, dll.
4. Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam bahasaorang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.
Sumber  :
http://tommybhsindonesia.blogspot.com/2012/11/peranan-fungsi-ragam-bahasa-indonesia.html
http://lukmannhakimm.blogspot.com/2011/11/contoh-makalah-pengertian-fungsi-dan.html

Senin, 06 Mei 2013

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER



PENDAHULUAN
Laporan ini akan menjelaskan proses interaksi manusia dengan alat remot control televisi. Yang merupakan tugas pertama dari mata kuliah interaksi manusia dan komputer. Di zaman modern, globalisasi dan teknologi, kebutuhan manusia semakin bertambah. Sehingga dibutuhkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan menjadi lebih mudah dikerjakan dan cepat terselesaikan. Maka berkembangnya teknologi untuk memenuhinya. Salah satunya adalah remot televisi dalam mempermudah pengoperasian televisi. 
Hasil obeservasi kali ini akan menjelaskan bagaimana user menggunakan remot televisi untuk melakukan beberapa setting pada televisi dan user akan melakukan pencarian chanel. Pada observasi kali ini akan di asumsikan bahwa seoranag pembeli televisi akan melakukan setting pada televisi dengan menggunakan remot televisi.
Dalam observasi kali ini user akan menggunakan jenis televsi Sanyo dengan no tipe tele dan menggunakan remot control tipe : JXPSG. Dalam penggunaan remot kali ini akan mudah dikarenakan remot televisi memiliki design yang sederhana .remot control ini memiliki penempatan dan label tombol dengan ukuran serta model yang mudah digunakan pengguna. Sehingga untuk melakukan pengoperasian akan mudah digunakan
Tujuan dari observasi kali ini untuk mengetahui tingkat kesulitan user dalam menggunakan remot control. Serta mengetahui bagaimana proses pengoperasian alat remot control dengan benar. Sehingga diharapkan kita dapat mengetahui interaksi antara pengguna dengan teknologi remot control yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
 METODE OBSERVASI
Dalam observasi kali ini telah ditentukan seseorang yang telah di asumsikan memiliki televisi baru untuk melakukan setting televisi. Dalam observasi pengobservasi di suatu periode tidak melibatkan diri pada kegiatan yang diobservasi namun apabila terjadi kesalahan atau eror (kerusakan) maka pengobservasi akan ikut dalam kegiatan yang diobservasi.
Dalam observasi yang telah dilakukan. Pada saat observasi berlangsung dalam menginput data-data, tidak menggunakan metode observasi teratur namun langsung mengamati interaksi antara  user  dengan remot televisi. Proses pengoperasian dicatat setelah seorang user yang di observasi melakukan kegiatan pengoperasian dengan berbagai cara. Sehingga dalam pelaksanaan observasi, user melakukan pengoperasian remot televisi tidak terpaku oleh daftar list namun menggunakan remot televisi seperti penggunaan sehari-hari.
Dengan metode observasi yang dilakukan, pengobservasi akan mengetahui kesulitan user dalam melakukan pengoperasian. Dan akan mengetahui tindakan yang akan dilakukan user untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Pada observasi interaksi manusia dengan remot control telah dilakukan kepada :
Nama                          : Samil
Alamat                        : Jalan jamir no.19 kelapa dua-depok
Umur                           : 19 tahun
Pendidikan                  : SMA

HASIL OBSERVASI
Teknologi televisi yang digunakan
1.      Merk                : Sanyo
2.      Tahun              : 2007
3.      No Tipe tv       : JX 5143289txc
No tipe remote JXPSG


Hasil ujicoba pencarian channel :
1.      Waktu : 2,51 menit
2.       Langkah yang sulit : proses pencarian channel dan pengaturan frekuensi
3.      Step pencarian channel yang benar : Menu>setup>manual / auto tuning

ANALISA DAN KESIMPULAN
Aspek yang sulit dari hasil observasi terhadap pemakaian remot terhadap user adalah saat mengamati pencarian channel serta pengaturan frekuensi yang digunakan. Karena pada saat pencarian channel dilakukakn,terkadang mendapat beberapa frekuensi yang tidak sesuai kualitas gambarnya sehingga didapat beberapa channel tv yang muncul gambarnya tetapi tidak jelas atau agak buram saat gambar/objeknya bergerak. Dari desain remotenya tidak terlalu rumit dan cukup sederhana, dari segi tombol mudah dioperasikan saat ditekan tombolnya dan juga tidak terlalu kecil sehingga tidak terlalu sulit untuk melihatnya. Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan adalah pengunaan remote yang agak susah saat pencarian channel tetapi tertutupi oleh desain dari remote yang dibuat yang simpel dan tidak terlalu rumit tombol-tombolnya.