Manajemen proyek kini merupakan
keharusan, bukan lagi sekedar pilihan. Ini berarti bahwa pekerjaan-pekerjaan
tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek dan
bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Dengan demikian diperlukan
penerapan manajemen proyek secara benar. Maka memahami manajemen proyek secara
benar sangatlah penting dalam rangka bisa melaksanakannya.
Pengertian PROYEK
Secara umum
pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun
dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk
melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran
tertentu.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1.Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
2.Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
3.Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1.Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus disediakan. Hal mi disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
2.Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal mi dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3.Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk melalui proyek— proyek tertentu.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1.Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
2.Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
3.Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1.Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus disediakan. Hal mi disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
2.Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal mi dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3.Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk melalui proyek— proyek tertentu.
Dalam segala
hal selalu dibutuhkan pengaturan,pengelolaan dan pengarahan agar tidak
menyimpang dari jalan yang seharusnya. Begitu juga dengan proyek, agar proyek
yang dikerjakan bisa bermanfaat maka dibutuhkan pengelolaan yang baik. Jadi
manajemen proyek itu merupakan cara mengorganisir atau mengelola segala sesuatu
tentang proyek, dari awal pengerjaan hingga selesai.
Seperti Apa Contoh Proyek Itu ??
Seperti Apa Contoh Proyek Itu ??
- Pembuatan Rumah
- Pembuatan Jalan
- Pembuatan Iklan Perusahaan
- Pembentukan Tim evaluasi lokasi baru perusahaan
- Pembuatan prototipe produk baru
- Pembuatan Perangkat Lunak
- DLL
Ruang
lingkup proyek :
Agar proyek yang dikerjakan mudah dimengerti dan memuaskan perlu diperhatikan beberapa hal :
Agar proyek yang dikerjakan mudah dimengerti dan memuaskan perlu diperhatikan beberapa hal :
- Kualitas Produk
- Ketidakpastian
- Kemungkinan resiko
- Anggaran Biaya
- Penjadwalan proyek
- Komunikasi kepada Pelanggan
- Sumber daya yang mengerjakan proyek
- Pengawasan proyek
- Jumlah pemakai
Dari semua
hal yang sudah dijelaskan di atas, akan bijaksana apabila kita mengerjakan
proyek harus di rencanakan matang-matang,dengan setiap konsekuensinya demi
tercapainya kepuasan pelanggan.
Yg pasti adalah mengelola proyek tidaklah gampang. Teori, metode, dan tool yg sudah dikembangkan bejibun – tapi esensi dari manajemen proyek adalah mengelola manusia. Bagian ini yg sering dilupakan oleh engineers saat mendapatkan tugas jadi pimpro. Perlu saya sampaikan di sini adalah salah satu pernyataan dari rekan yg menjadi project manager (pimpro) sebagai berikut:
dulu
kriteria sukses dari sebuah proyek adalah triple constraints:
time-cost-quality; sekarang mestinya ditambah dua lagi: safety dan
transparansi.
Secara umum dalam pelaksanaan proyek rekayasa
perangkat lunak, komponen biaya dibagi atas dua bagian besar yaitu:
* Biaya Personil
Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour, orang-hari/man-day atau orang-bulan/man-month.
Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim.
Jangan lupa sepakati mengenai pajak penghasilan dari anggota tim kerja kita. Jika mereka tidak mau dipotong, kita harus memasukkan komponen pajak tersebut dalam RAB.
* Biaya Personil
Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour, orang-hari/man-day atau orang-bulan/man-month.
Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim.
Jangan lupa sepakati mengenai pajak penghasilan dari anggota tim kerja kita. Jika mereka tidak mau dipotong, kita harus memasukkan komponen pajak tersebut dalam RAB.
* Biaya
Nonpersonil
Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.
Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
o Biaya Transportasi
Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota.
Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter premium untuk per lima kilometer jarak.
o Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan.
Untuk menghitung biaya allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:
+ Uang makan 3 kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota)
+ Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
o Biaya Rutin
Biaya rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dsb.
o Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya pemanfaatan peralatan/sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dsb.
Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban tersebut.
Triknya bisa dengan membebankan nilainya pada komponen biaya nonpersonil lainnya.
o Biaya Belanja Barang Pakai Habis
Biaya belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dsb.
o Biaya Penyusunan Laporan
Biaya penyusunan laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
Setelah seluruh komponen tersebut dihitung, waktunya untuk menetapkan batas laba yang harus kita dapatkan.
Saya menekankan kata harus karena melalui laba kita dapat meningkatkan kapitalisasi modal kita, membayar biaya pra proyek (marketing, publikasi, dsb), menambah aset kita, dll.
Karena itu biaya-biaya tersebut harus kita hitung dan masukkan dalam target batas laba yang harus kita dapatkan.
Setelah kita jumlahkan antara nilai biaya operasional dan target batas laba, tambahkan dengan prosentase bunga berjalan dari nilai kapital tersebut.
Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.
Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
o Biaya Transportasi
Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota.
Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter premium untuk per lima kilometer jarak.
o Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan.
Untuk menghitung biaya allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:
+ Uang makan 3 kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota)
+ Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
o Biaya Rutin
Biaya rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dsb.
o Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya pemanfaatan peralatan/sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dsb.
Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban tersebut.
Triknya bisa dengan membebankan nilainya pada komponen biaya nonpersonil lainnya.
o Biaya Belanja Barang Pakai Habis
Biaya belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dsb.
o Biaya Penyusunan Laporan
Biaya penyusunan laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
Setelah seluruh komponen tersebut dihitung, waktunya untuk menetapkan batas laba yang harus kita dapatkan.
Saya menekankan kata harus karena melalui laba kita dapat meningkatkan kapitalisasi modal kita, membayar biaya pra proyek (marketing, publikasi, dsb), menambah aset kita, dll.
Karena itu biaya-biaya tersebut harus kita hitung dan masukkan dalam target batas laba yang harus kita dapatkan.
Setelah kita jumlahkan antara nilai biaya operasional dan target batas laba, tambahkan dengan prosentase bunga berjalan dari nilai kapital tersebut.
Dalam merancang
sebuah manajemen proyek ini adapun hal-hal yang harus diperhatikan dari
berbagai macam segi pandang antara lain:
·
WAKTU
PBI
No.14/14/PBI/2012 secara umum bukan regulasi baru bagi perbankan yang sudah
mengenal prinsip transparansi dan publikasi laporan keuangan. Berbagai
kebijakan sebelumnya dari BI sudah mendorong agar bank semakin meningkatkan
kinerjanya, misalnya tertuang dalam kebijakan tentang Good Corporate Governance
(GCG), termasuk berbagai parameter dalam sistem penilian kesehatan bank yang
sudah diberlakukan mulai tahun 2012.
Soal GCG, BI
pun menyebutkan secara eksplisit dalam penjelasan umum PBI, yaitu kutipan
lengkapnya: “Salah satu pilar penting dalam pencapaian Good Corporate
Governance di perbankan Indonesia adalah aspek transparansi kondisi keuangan
dan kinerja Bank kepada publik, melalui pengungkapan informasi secara kuantitatif
dan kualitatif.”
Ada hal
menarik dalam PBI tentang transparansi dan publikasi ini, yakni Bank wajib
mengunggah beberapa jenis laporan keuangannya ke website. Dengan sendirinya,
bank pun wajib memiliki website. Dalam hal Bank belum memiliki website,
Bank wajib memiliki website paling lambat akhir Desember 2012. Kewajiban
ini akan mendorong bank untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan
websitenya, termasuk pengelolaannya.
ANGGARAN
o Anggaran
Personil
Dimana dalam
hal anggaran personil ini masing-masing personil telah memiliki NPWP.
No
|
Jabatan
|
Gaji
|
1
|
Risk Management Officer
|
Rp. .15.000.000,00-
Sampai Rp 20.000.000,00-
|
2
|
ODP
|
Rp. 9.000.000,00- Samapi Rp. 12.000.000,00-
|
3
|
Cleaning Service
|
Rp. 1.500.000,00-
|
4
|
Tambahan jam kerja, Anggaran jaminan kesehatan, dsb
|
Rp. 1.000.000,00- Sampai Rp. 17.000.000,00-
|
Anggaran Non-Personil
No
|
Jenis
|
Anggaran
|
Total
|
|
1
|
Biaya Transportasi
|
Keluar Pulau Jawa
|
Rp. 100.000.000,00-
|
Rp. 200.000.000,00-
|
Pulau Jawa
|
Rp. 80.000.000,00-
|
|||
Khusus Banten, Jakarta, Bandung
|
Rp. 20.000.000,00-
|
|||
2
|
Biaya Rutin per-bulan
|
Biaya telepon, Sambungan internet, Korespondensi, Listrik, dsb.
(seluruh kantor cabang perdaerah dan kantor pusat)
|
Rp. 720.000.000,00-
|
Rp. 720.000.000,00-
|
3
|
Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
|
Sewa Ruangan (Kerja/Produksi, Presentasi dan Pelatihan), Komputer,
Printer, Kendaraan, dsb
|
Rp. 800.000.000,00-
|
Rp. 1.400.000.000,00-
|
Biaya Pemanfaatan sebesar
|
Rp. 600.000.000,00-
|
|||
4
|
Biaya Belanja Barang Pakai Habis
|
Kertas, Alat Tulis Kantor, Tinta Printer, Disket, CD/DVD, dsb
|
Rp. 20.000.000,00-
|
Rp. 30.000.000,00-
|
5
|
Biaya Penyusunan Laporan
|
Rp. 16.000.000,00-
|
||
JUMLAH
|
Rp. 2.366.000.000,00-
|
|||
Selain dalam hal anggaran ini memperhatikan
anggaran untuk masalah internal sebuah perbankan maka perbankan juga harus
memperhatikan masalah eksternalnya seperti PPh dan PPN.
Pajak Atas Pembelian Barang disini adalah Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas pembelian barang
seperti komputer, meubeler, mobil dinas, ATK dan barang lainnya oleh pemerintah
kepada wajib pajak penyedia barang (Rekanan).
Pemungut PPh Pasal 22 dilakukan oleh :
Bendahara Pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak
pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah dan
lembaga – lembaga Negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian
barang.Bendahara Pengeluaran untuk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme
uang persediaan (UP).
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat
penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA untuk pembayaran
kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme Pembayaran Langsung
(LS).
Tarif PPh Pasal 22 adalah 1% X Harga Pembelian
Barang (tidak termasuk PPN). Dan apabila Wajib Pajak penerima penghasilan
(Rekanan) tidak memiliki NPWP maka tarifnya 100% lebih tinggi dari tarif
sebenarnya atau menjadi 1% atau 2% X 150%.
Tarif PPN adalah 10% X Total Harga Pembelian
Barang. Tarif Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah Nilai Kontrak -
(100/110 x Nilai Kontrak).
Jadi total pajak dalam sebuah perbankan adalah
tariff PPh + tarif PPN, maka total anggaran manajemen proyek perbankan
ini sebesar :
Rp. 5.560.000.000,00 (termasuk PPh dan
PPN).
·
JADWAL PELAKSANAAN
Nama Kegiatan
|
Per-Bulan
|
Minggu ke-1
|
Minggu ke-2
|
Minggu ke-3
|
Minggu ke-4
|
Perencanaan dan Analisa
|
Bulan Januari
|
||||
Bulan Febuari
|
|||||
Desain
Desain Proses Bisnis
Desain Pemograman:
- Desain Database
- Desain Screen
Layout
- Desain Diagram
Proses
- Desain Report
Layout
|
Bulan Maret
|
||||
Bulan April
|
|||||
Pengembangan dan Testing
|
Bulan Mei
|
||||
Bulan Juni
|
|||||
Bulan Juli
|
|||||
Implementasi
Proses Implementasi :
a. Memberitahu user
b. Melatih user
c. Memasang sistem (install system)
d. Entri/Konversi data
e. Siapkan user ID
|
Bulan Agustus
|
||||
Bulan September
|
|||||
Bulan Oktober
|
|||||
Pengoperasian & Pemeliharaan
- System Maintenance
- Backup & Recovery
- Data Archive
|
Bulan November
|
||||
Bulan Desember
|
HASIL dan MANFAAT
Beberapa manfaat yang dapat dicapai melalui transparansi informasi
tersebut, antara lain:
·
Sebagai dasar penetapan keputusan – keputusan
oleh pelaku pasar dan publik;
·
Meningkatkan kredibilitas Bank dan kepercayaan
masyarakat atas lembaga perbankan nasional;
·
Memperlihatkan kemampuan Bank untuk memantau dan
mengelola risiko; dan
·
Mengurangi ketidak pastian pasar (market
uncertainty) serta kesenjangan informasi (assymetric information).
uy
Sumber :
http://irshiemuthiah.blogspot.com/2009/09/manajemen-proyek-kini-merupakan.html?zx=bae15131b306de00
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/pengertian-proyek-dan-jenis-jenis.html
http://pratito-teuing.blogspot.com/2011/09/pengertian-proyek.html