Artikel 4
Meskipun fokus utama pengembangan Sony lebih ke sistem mirrorless Alpha E-mount dan FE-mount dalam bentuk Sony A6000 dan keluarga A7 (A7R, A7S, A7), ternyata vendor Jepang ini masih perhatian kepada pengguna Sony Alpha digital SLT (single lens translucent) yang bentuknya mirip dengan DSLR karena masih mengunakan cermin yang translucent.
DSLT berbeda dengan DSLR pada umumnya, karena cermin di SLT tembus cahaya, sebagian kecil cahaya yang tembus akan menuju modul autofokus sehingga mempercepat sistem autofokus kamera. Teknologi ini akan membantu saat memotret atau merekam subjek yang bergerak.
Sony A77 generasi kedua ini dirancang untuk
photographer enthusiasts (penggemar fotografi) dan dari fisiknya mirip sekali
dengan Sony A77 generasi pertama. Kebanyakan peningkatan berasal dari dalam
kamera.
Sony mengklaim bahwa generasi kedua ini memiliki sistem autofokus yang lebih cepat daripada A77 generasi pertama, dan juga kualitas gambarnya 20% lebih bersih noise di ISO tinggi.
Kini A77 II memiliki 79 titik fokus deteksi fasa (lebih cepat dibandingkan deteksi kontras) dan 15 di antaranya tipe silang (cross-type) yang sensitif. Jumlah titik fokus ini jauh lebih banyak daripada versi A77 I yang hanya memiliki 19 titik fokus.
Dengan banyaknya titik fokus deteksi fasa, memotret atau merekam subjek yang bergerak tentunya jadi lebih mudah daripada sebelumnya. Sony juga mengklaim kualitas layar LCD dengan teknologi White Magic dan jendela bidik elektronik lebih terang saat berada diluar ruangan
Sony mengklaim bahwa generasi kedua ini memiliki sistem autofokus yang lebih cepat daripada A77 generasi pertama, dan juga kualitas gambarnya 20% lebih bersih noise di ISO tinggi.
Kini A77 II memiliki 79 titik fokus deteksi fasa (lebih cepat dibandingkan deteksi kontras) dan 15 di antaranya tipe silang (cross-type) yang sensitif. Jumlah titik fokus ini jauh lebih banyak daripada versi A77 I yang hanya memiliki 19 titik fokus.
Dengan banyaknya titik fokus deteksi fasa, memotret atau merekam subjek yang bergerak tentunya jadi lebih mudah daripada sebelumnya. Sony juga mengklaim kualitas layar LCD dengan teknologi White Magic dan jendela bidik elektronik lebih terang saat berada diluar ruangan
Beberapa tahun yang lalu, desain SLT merupakan
satu-satunya teknologi autofokus yang bisa mengikuti subjek bergerak dengan
cepat saat merekam video atau memotret dengan mengunakan layar LCD / Live view.
Saat
itu, sebagian besar sistem autofokus kamera DSLR maupun mirrorless masih belum
mampu mengikuti subjek yang bergerak cepat saat posisi live view.
Tapi saat ini sudah mulai banyak kamera yang cukup mumpuni dalam mengikuti subjek yang bergerak, katakanlah, Canon 70D dengan sensor AF hybrid yang dibenamkan di dalam image sensor.
Ada juga Olympus OMD EM1 dan Fuji XT-1 yang biarpun masih mengunakan teknologi contrast detect, tapi sudah sangat cepat dan cukup handal mengikuti subjek bergerak asal tidak terlalu cepat seperti burung.
Maka itu Sony A77 II mungkin hanya menarik bagi pengguna Sony Alpha dan SLT yang sudah memiliki banyak lensa dan aksesoris Sony Alpha atau lensa legacy dari Konica Minolta.
Pengumuman kamera ini merupakan angin segar bagi pengguna setia Sony Alpha yang terbukti memang belum meninggalkan mereka.
Spesifikasi Sony A77 II:
Tapi saat ini sudah mulai banyak kamera yang cukup mumpuni dalam mengikuti subjek yang bergerak, katakanlah, Canon 70D dengan sensor AF hybrid yang dibenamkan di dalam image sensor.
Ada juga Olympus OMD EM1 dan Fuji XT-1 yang biarpun masih mengunakan teknologi contrast detect, tapi sudah sangat cepat dan cukup handal mengikuti subjek bergerak asal tidak terlalu cepat seperti burung.
Maka itu Sony A77 II mungkin hanya menarik bagi pengguna Sony Alpha dan SLT yang sudah memiliki banyak lensa dan aksesoris Sony Alpha atau lensa legacy dari Konica Minolta.
Pengumuman kamera ini merupakan angin segar bagi pengguna setia Sony Alpha yang terbukti memang belum meninggalkan mereka.
Spesifikasi Sony A77 II:
- 24MP CMOS APS-C sensor
- 3" white magic LCD
- Kecepatan foto berturut-turut 12 fps
- 79 titik autofokus deteksi fasa, 15 di antaranya cross-type
- Tersedia Juni 2014
- Harga: USD 1.199 tanpa lensa, USD 1.799 dengan lensa 16-50mm f/2.8
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar