bangka island

bangka island
parai

Minggu, 22 April 2012

"PUTRI BEBEK"

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Kisah kecemburuan dan kejahatan empat ekor bebek yaitu Bebek Sablah, Cruwet, Endelia, Kemayuningsih terhadap saudara mereka sendiri yaitu Puteri Ragil Ayu. Mereka cemburu akan perlakuan dan perhatian Ibu mereka yaitu Ibu Bebek yang lebih menyayangi Puteri Ragil Ayu daripada mereka yang juga anaknya. Mereka juga merasa tidak senang karena Puteri Ragil Ayu akan bertemu kembali dengan sahabatnya yang lama terpisah yaitu Pangeran Wijaya Kusuma.
Bebek Sablah, Cruwet,. Endelia, dan Kemayuningsih memerintahkan Puteri Ragil Ayu untuk mengantarkan sebuah barang pada Bebek Hitam di kampung sebelah pada saat cuaca sedang mendung. Tujuan mereka adalah supaya Puteri Ragil Ayu terjebak hujan di hutan ketika dia mengantarkan barang itu sehingga Puteri Ragil Ayu tidak dapat bertemu dengan Pangeran Wijaya Kusuma.
Hal itupun akhirnya terjadi, Puteri Ragil Ayu kehujanan ketika di hutan, dia kedinginan dan ketakutan karena hujan dan suara petir yang menyambar-nyambar. Beruntung disitu ada pohon-pohon yang baik dan bersedia melindungi Puteri Ragil Ayu dari hujan dan petir.
Sementara itu Pangeran Wijaya Kusuma yang telah di rumah bebek merasa khawatir karena dia tidak menemukan Puteri Ragil Ayu disana. Diapun marah kepada keempat saudara Puteri Ragil Ayu, karena dia yakin bahwa kepergian Puteri Ragil Ayu karena ulah keempat saudaranya itu. Diapun akirnya memutuskan untuk mencari Puteri Ragil Ayu bersama para pengawal dan Ibu Bebek.
Puteri Ragil Ayu akhirnya ditemukan. Pangeran dan Ibu Bebek merasa senang karena dapat bertemu kembali dengan Puteri Ragil Ayu. Keempat saudara Puteri Ragil Ayupun sadar bahwa bagaimanapun Puteri Ragil Ayu adalah saudara mereka sendiri yang seharusnya tidak mereka sakiti. Mereka meminta maaf pada Puteri Ragil Ayu dan Puteri Ragil Ayupun memafkan mereka. Pada akhirnya, mereka hidup bahagia dan saling menyayangi.
Dari kisah cerita tersebut dapat kita temukan kisah antara manusia dan kegelisahan. Dimana seseorang pangeran yang bernama wijaya kusuma gelisah karena beliau takut akan puteri ragil ayu yang terjebak hujan dan petir di hutan dan beliau pun rela untuk pergi mencari puteri ragil ayu kehutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar